🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
📗 Kajian Tematik | Wabah
📝 10 Wasiat Perlindungan Diri Dari Wabah
〰〰〰〰〰〰〰
10 WASIAT PERLINDUNGAN DIRI DARI WABAH (BAGIAN 02)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة أما بعد
Sahabat Bimbingan Islām rahīmani wa rahīmakumullāh.
Kita lanjutkan pembahasan kita tentang kitāb kecil yang ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq Al-Badr Hafīdzahullāh Ta’āla, yang berjudul 10 wasiat perlindungan diri dari wabah.
• Wasiat Kedua | Memperbanyak do’a nabi Yunus alayhissalām
Allāh Ta’āla menyebutkan kisah nabi Yunus ini di dalam surat Al-Anbiyyā ayat 87 sampai 88. Dimana ketika Nabi Yunus alayhissalām berada di dalam perut ikan paus, di tengah kegelapan malam, di tengah kegelapan samudera, di tengah kegelapan perut ikan yang tidak akan ada yang bisa menyelamatkan beliau. Nabi Yunus berdo’a kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan do’a yang ringkas tetapi sangat bermakna:
لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّی كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِینَ
“Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhālim.” (QS Al-Anbiyyā:87)
Dengan do’a ini beliau diselamatkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dan di akhir ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَكَذَٰلِكَ نُـۨجِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
“Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS Al-Anbiyyā’ :88)
Terkait tafsir ayat وَكَذَٰلِكَ نُـۨجِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ “Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”.
Al-Hafizh Ibnu Katsīr mengatakan maksud dari ayat ini adalah:
“Ketika orang-orang yang beriman tertimpa musibah mereka berdo’a dengan do’a ini seraya inabah, kembali bertaubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla atas segala kekurangannya.”
Ibnu Katsīr rahimahullāh mengatakan do’a ini semakin kuat efeknya ketika musibah telah datang menghampirinya.
Dalam sebuah hadīts Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyatakan, “Tidaklah seorang muslim berdo’a dengan do’a ini dalam suatu hajat melainkan Allāh pasti akan mengubahnya”.”
(Hadīts riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzī)
Ibnul Qayyim rahimahullāh ketika menjelaskan rahasia do’a ini beliau mengatakan:
“Tidak ada yang melebihi tauhīd dalam menolak berbagai kesulitan dunia, atas dasar inilah do’a untuk menghilangkan kesusahan sering kali menggunakan tauhīd”.
Misalnya Do’a nabi Yunus, dalam kebuntuan beliau dibukakan jalan oleh Allāh sebab do’a tersebut, dimana do’a tersebut berisi tauhīd. Kesyirikanlah yang menjerumuskan seseorang ke dalam kesusahan dan tauhīd lah yang menyelamatkan mereka dari kesusahan tersebut.
Sehingga tauhīd merupakan amalan yang digunakan oleh seorang hamba untuk berlindung, bernaung, bertameng dan memohon pertolongan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kalimat tauhīd dari do’a nabi Yunus:
لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنتَ
“Tidak ada ilāh yang berhak untuk disembah kecuali Engkau.” Itu kalimat tauhīd nya.
Jadi kita memperbanyak do’a ini:
لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّی كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِینَ
• Wasiat Ketiga | Memperbanyak do’a berlindung dari cobaan yang berat
Do’a nya:
اللهمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
“Yā Allāh, Aku berlindung kepada-MU dari cobaan yang berat, kesengsaraan yang sangat, takdir yang buruk dan kegembiraan musuh.”
(Hadīts riwayat Al-Bukhāri dari Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu)
Abū Hurairah mengatakan bahwasanya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dahulu sering berlindung kepada Allāh dari cobaan yang berat, kesengsaraan yang sangat, takdir yang buruk dan kegembiraan musuh.
Dalam riwayat lain :
Dari Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, dari Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Beliau bersabda :
تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ
“Berlindunglah kalian kepada Allāh dari bala yang berat, sebab-sebab kesengsaraan, takdir yang buruk dan kegembiraan musuh.”
(Hadīts shahīh riwayat Al-Bukhāri nomor 6616)
• Wasiat Keempat | Senantiasa membaca do’a keluar rumah
Do’a nya :
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
“Dengan menyebut nama Allāh, aku bertawakal hanya kepada Allāh, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allāh semata.”
Apabila seseorang membaca do’a ini maka akan dikatakan kepadanya,”Engkau telah mendapatkan petunjuk, diberikan kecukupan dan penjagaan.” Syaitan-syaithan pun menjauhinya. Syaithan yang lain berkata kepada mereka,”Bagaimana bisa engkau menyesatkan orang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?”
(Hadīts shahīh riwayat Abū Dāwūd)
In syā Allāh, kita lanjutkan pada pembahasan selanjutnya. Semoga bermanfaat.
Wallāhu Ta’āla A’lam bishawāb.
وصلى الله على نبينا محمد
____________________