Materi 38 -Poin-Poin Beriman Kepada Allah Yang Terkandung Di Dalam QS. Al-An’am Ayat 59

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
AqidahManhajTafsir Qur'an

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصْحابه ومن والاه

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala.

Masih kita pada pasal Beriman Kepada Allah

Beliau mengatakan,

ونؤمن بأنه

Dan kita beriman, bahwasanya Dia (Allah) Subhanahu wa Ta’ala adalah sebagaimana dalam ayat yaitu firman Allah,

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ [ الأنعام : ٥٩ ]

Kita beriman yaitu (Ahlus Sunnah wa Jamaah beriman (percaya) dengan apa yang Allah sebutkan di dalam ayat-Nya, yaitu firman Allah yang artinya;

“Dan di sisi Allah ada kunci-kunci ilmu ghaib.”

Dan ini menunjukkan tentang kekhususan kunci-kunci ilmu ghaib tersebut, bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga Allah mengatakan setelahnya,

لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ

“Kunci-kunci tadi tidak mengetahuinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memberitahu, مَفَاتِحُ الْغَيْبِ tadi, kepada makhluk-Nya. Baik itu adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah, ataupun dia adalah seorang malaikat yang di dekatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Untuk kunci-kunci ilmu ghaib nanti In syaa Allah akan diterangkan pada ayat selanjutnya, semoga Allah mudahkan dan ada waktu untuk menjelaskan ayat selanjutnya yaitu tentang

مَفَاتِحُ الْغَيْبِ

Kunci-kunci ilmu ghaib itu apa saja yang dimaksud, وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ

“Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah yang Mengetahui apa yang ada di daratan dan apa yang ada di dalam lautan.”

Subhanallah, ini adalah perincian. Secara umum Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui segala sesuatu.

وَالله بكل شىء عليم

Disebutkan dalam beberapa ayat perincian dari apa yang diketahui oleh Allah dan maksud semuanya ini adalah untuk lebih menekankan dan lebih mengena ketika diperinci tentang keluasan ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di antara perinciannya adalah,

وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ

“Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui apa yang ada di daratan dan juga apa yang ada di lautan.”

Apa yang ada di daratan? sebagaimana yang kita tahu, tanahnya, pasirnya, pohon-pohonan, tanam-tanaman, hewan dan juga makhluk-makhluk yang lain, jin, termasuk manusia. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui apa yang ada di daratan.

Dan masuk di dalam daratan adalah udara yang ada di atas daratan dan udara yang ada di atas laut termasuk lautan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui apa yang ada di darat; jumlah seluruh pasir, jumlah seluruh hewan, jumlah daun-daunan. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui secara terperinci.

Dan Allah mengetahui apa yang ada di lautan; hewan-hewan yang ada di dalamnya, tanam-tanaman yang ada di dalamnya, kejadian-kejadian apa yang ada di dalamnya.

Padahal laut ini adalah tempat yang gelap dan ada yang mengatakan bahwasanya jenis hewan dan jumlah hewan yang ada di lautan itu jauh lebih banyak daripada yang ada di daratan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui apa yang terjadi di dalam laut, sampai yang ada di dasar-dasar laut, maka itu tidak samar bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dan ini menunjukkan tentang luasnya ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak ada satu tempat di daratan maupun di lautan kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahuinya, tidak ada yang luput bagi-Nya.

Kemudian Allah mengatakan,

وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا

“Dan tidak terjatuh sebuah daun kecuali Allah mengetahui.”

Jatuhnya daun kapan waktunya, di tengah malam, di akhir malam, di siang hari dan di mana dia akan jatuh, apakah dekat pohon tersebut atau dibawa terbang oleh angin atau dimakan oleh hewan.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahuinya. Itu tidak samar bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Siapa di antara kita yang bisa memperhatikan pohon yang ada di depan rumah kita, kapan dia jatuh daunnya dan di mana dia jatuh. Kita tidak memperhatikan yang demikian, tapi itu di bawah ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ini menunjukkan tentang luasnya ilmu Allah. Ilmu Allah adalah ilmu yang Maha Sempurna, sampai daun yang jatuh sekalipun Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahuinya.

وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَتِ الْأَرْضِ

“Demikian pula tidak ada satu bijipun.”

فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ

“Yang ada di dalam kegelapan-kegelapan bumi, kecuali Allah Maha Mengetahuinya.”

Biji-bijian yang ada di dalam kegelapan bumi, karena biji-bijian ada yang dia di atas bumi, ada yang di dalam bumi. Di dalam bumi mungkin ditanam secara sengaja oleh manusia atau secara alami dia masuk ke dalam bumi.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui tempat biji-bijian tersebut, kapan dia akan tumbuh, Meskipun dia berada di

فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ

“Berada di bawah kegelapan bumi.”

Karena matahari yang tidak sampai ke sana. Atau di bawah laut karena di sana ada biji-bijian juga yang berada di bawah laut.

Maka di sana ada banyak kegelapan; kegelapan tanah, kegelapan air, kegelapan mendung. Meskipun dia berada di bawah kegelapan-kegelapan tadi, tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahuinya

Sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menumbuhkan tunas tadi pada waktunya, maka ini menunjukkan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui apa yang ada di bumi berupa biji-bijian tadi.

Maka ini menambah keyakinan kita, menambah keimanan kita tentang kesempurnaan ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala

وَلَارَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَبٍ مُّبِينٍ

“Dan tidak ada sesuatu yang lembab, yang basah.”

وَلَايَابِسٍ

“Tidak ada yang kering.”

Kecuali di dalam kitab yang jelas, yaitu di dalam Lauhul Mahfudz – لوح مّحفوظ

Dan sesuatu yang ada di bumi ini mungkin dia kering, mungkin dia basah, baik yang basah maupun yang kering Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui.

Dan semuanya di tulis oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam lauhul mahfudz – لوح مّحفوظ. Adanya perincian ini, jangan dikira ini tidak ada hikmahnya. Benar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۭ

“Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Itu mencakup ini semuanya. Tapi terkadang Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan perincian, karena yang demikian adalah lebih mengena pada diri seseorang.

Dan ini kita rasakan bagaimana ketika kita membaca firman Allah Azza wa Jalla, ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menunjukkan tentang luasnya ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan Insya Allah kita lanjutkan pada sesi berikutnya.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله واصحبه وسلم

Materi Kajian Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah