Materi 39 – Poin-Poin Beriman Kepada Allah Yang Terkandung Di Dalam QS Luqman Ayat 34 Bagian Pertama

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
AqidahManhajTafsir Qur'an

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصْحابه ومن والاه

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala.

Masih kita pada pasal Beriman Kepada Allah.

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala,

ونؤ من بأن الله

Dan kita beriman bahwasanya Allah,

عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Yang artinya, “Dan di sisi Allah”, di sisi Allah (عنده) pengetahuan (علم الساعة) tentang (الساعة).

Yang dimaksud (الساعة) adalah waktu meninggalnya seluruh manusia dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat Isrofil,

وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Dialah yang menurunkan (الغيث) hujan,

وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ

Dan Dialah yang mengetahui apa yang ada di dalam rahim.

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا

Dan sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang akan dia lakukan besok.

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ

Dan sebuah jiwa tidak mengetahui di mana dia akan meninggal dunia.

إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Dialah yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan Dialah yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi.

Ayat ini adalah perincian dari

مَفَاتِحُ الْغَيْبِ

Kunci dari ilmu yang ghaib, yang jumlahnya ada lima, disebutkan dalam ayat ini:

١. عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ

Allah Subhanahu wa Ta’ala di sisi-Nya ada ilmu tentang kapan kejadian الساعة

الساعة

Sekali lagi adalah waktu meninggalnya seluruh manusia di akhir zaman, ketika malaikat Isrofil beliau meniup sangkakala dan ini adalah tiupan yang pertama inilah yang dimaksud (الساعة)

Disebutkan dalam hadits bahwasanya (الساعة) ini terjadi di hari Jum’at, namun kita tidak mengetahui Jum’at yang mana. Yang mengetahui dengan pasti adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dan disebutkan dalam hadits pula bahwasanya hewan dan juga binatang setelah waktu fajar sampai terbitnya matahari mereka dalam keadaan takut, khawatir apabila datang (الساعة) di hari Jum’at tersebut.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkhususkan ilmu tentang (الساعة) ini hanya untuk diri-Nya. Allah tidak beritahukan kepada yang lain, dan dia adalah termasuk kunci ilmu ghaib.

Dan di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ

[QS Al-A’raf: 187]

“Mereka bertanya tentang hari kiamat, kapan datangnya?”

Dan mereka adalah orang-orang yang ingkar, ingin memperolok-olok Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika diancam dengan akan datangnya hari kiamat, hari di mana mereka akan diadzab, mereka mengatakan, ‘Kapan terjadinya hari kiamat?’

Seakan akan mereka menantang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kemudian beliau disuruh untuk mengatakan,

قُل إنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَ بَّي

“Katakanlah sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat adalah di sisi Allah”,

وَعِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَة

“Ilmunya adalah di sisi Allah, bukan di sisi manusia”

Sehingga kalau di sisi Allah, Dialah yang mengetahui dan tidak diketahui oleh manusia

لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ

“Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menampakkan hari kiamat ini waktunya, kecuali untuk Diri-Nya Sendiri (Allah)”

Dialah yang mengetahui-Nya, sehingga ketika malaikat Jibril ‘alaihi salam datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan beliau menjelma menjadi seorang manusia yang sempurna, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengetahui bahwasanya dia adalah malaikat Jibril, dan malaikat Jibril bertanya,

فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ

Kabarkan kepadaku tentang kapan terjadinya hari kiamat?

Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengatakan,

مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ

“Tidaklah yang ditanya, (yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) karena saat itu beliau yang ditanya”

بِأَعْلَمَ

“Lebih tahu dari yang bertanya.”

[HR Muslim, no.8]

Dan yang bertanya adalah malaikat Jibril, jadi yang ditanya dan dia adalah Nabi yang paling mulia kemudian yang bertanya adalah malaikat Jibril, malaikat yang paling mulia, dua-duanya tidak mengetahui tentang kapan terjadinya hari kiamat.

Seandainya ilmu tentang kapan terjadinya hari kiamat diberitahukan oleh Allah kepada makhluk-Nya tentunya diberikan ilmu tersebut kepada orang yang paling dekat dengan Allah, atau malaikat yang paling dekat dengan Allah, tapi ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkhususkan ilmu ghaib ini yaitu tentang kapan terjadinya hari kiamat hanya untuk diri-Nya. Sehingga kalau Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan malaikat Jibril tidak mengetahui, lalu bagaimana dengan orang lain, lalu bagaimana masih ada orang yang mereka mengaku mengetahui ilmu yang ghaib, yaitu mengetahui kapan terjadinya hari kiamat.

Kalau ada yang mengaku mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, mengatakan, bahwasanya terjadi hari kiamat tanggal 9 bulan 9 tahun 99 misalnya, maka seorang muslim tidak ragu ragu untuk mengatakan bahwasanya dia adalah pembohong. Orang yang mengatakan terjadinya hari kiamat tanggal sekian, bulan sekian dan seterusnya ini adalah (كذاب) dia adalah seorang pendusta, harus kita dustakan.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, dan Allah tidak memberitahukan tentang ilmu yang ghaib ini kepada siapapun.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan Insya Allah kita lanjutkan pada sesi berikutnya

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله واصحبه وسلم

Materi Kajian Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah