Materi 51 ~ Penghalang Kesembilan Dan Kesepuluh: Banyak Angan-Angan Dan Menunda-Nunda

Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه لله تعالى
AdabSyarah Kitab

🌍 Kajian Kitab
👤 Al-Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله
📗 Kitab Awaa’iqu ath Thalab (Kendala Bagi Para Penuntut Ilmu)
📝 as-Syaikh Abdussalam bin Barjas Alu Abdul Karim حفظه الله

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Diantara kendala-kendala menuntut ilmu kesembilan taswif dan kesepuluh tamanni. Taswif yakni menunda-nunda pekerjaan, selalu dinanti-nanti adapun Tamanni yakni berangan-angan atau mengkhayal. Taswif dan Tamanni itu bahaya, merusak hati dan bisa mematikan fungsi dari akal kita yang sebenarnya. Karena dengan banyak berkhayal, dengan banyak berangan-angan sesuatu yang hanya ada didalam lamunan maka fungsi utama dari akal kita untuk berfikir, menela’ah dan memahami itu akan menjadi tumbuh. Oleh karena itulah maka ini dua penyakit yang berbahaya. Wajib bagi setiap penuntut ilmu untuk menanamkan dua hal dalam proses pencarian ilmu yang dia lakukan yakni Musaro’ah (bersegera) dan Mujahadah (bersungguh-sungguh) : Musaro’ah yakni bersegera dan lawannya dari Taswif. Bersegera merupakan pelaksanaan dari perintah Allah fastabiqul khoirot (berlomba-lomba lah kalian didalam kebaikan) dan kebaikan yang terbaik adalah ilmu. Dan inilah yang diisyaratkan oleh imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah ketika beliau menafsirkan ayat dalam surat Al-Baqarah ayat 201 yang berisi do’a : رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “Ya Allah berikan kami kebaikan didunia dan kebaikan diakhirat dan selamatkan kami dari api neraka”. Kata beliau “kebaikan dunia dan kebaikan akhirat” adalah ilmu. “Dan selamatkan kami dari api neraka” ini juga ilmu. Kebaikan dunia, kebaikan akhirat dan hal yang bisa menyelamatkan dari api neraka adalah ilmu. Fastabiqul khoirot (berlomba-lomba lah kalian didalam kebaikan) seluruh jenis kebaikan dan ilmu termasuk didalamnya. Maknanya penerapan fastabiqul khoirot didalam mencari ilmu yakni bersegera untuk mencari ilmu, tidak ditunda-tunda dan tidak dinanti-nanti. Demikian juga ilmu termasuk perkara yang menyebabkan orang yang memilikinya memperoleh ampunan, memperoleh maghfiroh. Orang yang sedang belajar ilmu dimintakan ampunan oleh para malaikat, orang yang sedang belajar dan mengajarkan ilmu maka memperoleh ampunan dari Allah azza wa jalla dan ilmu juga merupakan perkara yang menyebabkan orang dipermudah jalan menuju surga. مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Siapa orang yang menelusuri suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan bagi orang itu jalan menuju surga”. Ilmu itu penyebab teraihnya ampunan, maka untuk meraih ampunan Allah, untuk bisa berjalan menuju surga wajib bermusaro’ah (bersegera) Allah berfirman, وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Bersegeralah kalian menuju ampunan Allah dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi disiapkan bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-Imran : 133) Salah satu diantara penerapan ayat ini dalam hal pencarian ilmu adalah bersegera didalam mencari ilmu. Bersegeralah kalian menuju ampunan Allah dan menuju surga salah satu yang bisa menyebabkan teraihnya ampunan Allah dan dibukakannya atau dimudahkannya pintu menuju surga adalah ilmu. Maka bersegeralah untuk mencari ilmu.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Materi Kajian Kitab Awaa’iqu ath Thalab