Materi 53 ~ Penjelasan Sabda Nabi (Jadilah Engkau Di Dunia Seperti Orang Asing Atau Orang Yang Menumpang Lewat Suatu Jalan)

Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه لله تعالى
AdabSyarah Kitab

🌍 Kajian Kitab
👤 Al-Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله
📗 Kitab Awaa’iqu ath Thalab (Kendala Bagi Para Penuntut Ilmu)
📝 as-Syaikh Abdussalam bin Barjas Alu Abdul Karim حفظه الله

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jadi Nabi ﷺ menyatakan kepada Ibnu Umar, “Jadilah kamu didunia seolah-olah kamu ini orang asing atau sekedar lewat“. Betul kita sekedar lewat dan cuma sebentar dibanding kehidupan setelah ini. Mendengar wejangan itu berkata Ibnu Umar radiyallahuanhuma, إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك. رواه البخاري “Apabila kamu pada waktu sore hari jangan menunggu pagi hari. Bila kamu sedang berada di pagi hari jangan menunggu sore hari, tetapi manfaatkan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, manfaatkan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu“. (Hadits ini shahih riwayat imam Bukhori) Penafsiran hadits ini yang kita ambil dari dua penafsir atau dua pensyarah Syaikh Utsaimin dan Syaikh Shalih itu mereka menyatakan yang dimaksud “Bila kamu sedang berada di sore hari jangan tunggu pagi hari” maknanya yakni “Jangan buang waktumu sampai pagi hari” manfaatkan dengan apapun yang bisa memberikan keuntungan kita di alam barzah dan diakhirat nanti. Kebanyakan orang yang namanya menunggu waktu adalah membuang-buang waktu sambil melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan umumnya memberikan mudhorot dan “Ketika kamu berada dipagi hari jangan tunggu sore hari” maknanya yakni “Jangan buang-buang waktu sampai datangnya masa sore dalam kehidupan kamu” tapi manfaatkan masa sehatmu untuk masa sakitmu, masa hidupmu untuk menghadapi masa kematianmu. Berkata Imam Ibnu Jauzi rahimahullahu ta’ala, “Bagaimana cara untuk memotivasi kita untuk memanfaatkan waktu untuk mengingat-ingat surga. Didalam surga itu tidak ada kematian, tidak ada sakit, tidak ada tidur, tidak ada kesedihan. Kelezatan kenikmatan surga terus menerus tanpa ada putus. Tidak ada sakit, tidak ada mati, dan tidak ada tidur. Kalau mati dan sakit mungkin kita paham karena mati dan sakit adalah suatu yang dianggap buruk oleh manusia. Kenapa tidak ada tidur ? bukankah tidur itu enak ? karena pertama kita ngantuk, lelah, capek. Kita perlu pemulihan kondisi stamina dengan cara tidur, mengistirahatkan seluruh organ tubuh agar stamina kita kembali. Di akhirat tidak ada ngantuk, di akhirat tidak ada lelah, tidak ada lemas, tidak ada istilahnya terkurasnya stamina dan energi kita. Sehingga tidak ada ngantuk, tidak ada lelah, tidak ada terkurasnya stamina maka tidak dibutuhkan untuk pemulihan stamina dalam bentuk tidur. Kedua, tidur pada saat seharusnya bersenang-senang maka rugi ataukah untung ? jawabannya rugi banyak karena itulah di akhirat tidak ada tidur karena saat itulah bersenang-senang tanpa lelah, tanpa bosan, tanpa capek. Tidak ada keresahan, didunia sehebat apapun orang, sesoleh apapun semulia apapun resah ada, khawatir ada, sedih ada, apakah ada orang yang selamat dari hinaan orang lain, kedzoliman orang lain ? tidak ada. Kata para Nabi mereka orang-orang yang banyak menerima kedzoliman manusia. Ada tidak rasa sedih ? ada. Ada tidak merasa sumpek, susah ? ada”. Allah menyatakan, وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ . وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ “Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)“. (QS. Al-Hijr : 97-99) Kami tahu hati kamu itu sumpek, sempit, resah, gelisah mendengar ocehan mereka. Allah tahu Nabi Muhammad ﷺ merasakan itu, Kami tahu bahwa hati kamu itu sumpek mendengar omongan mereka itu. Bertasbihlah kamu dengan memuji Rabb mu dan sujudlah kamu jadilah kamu orang-orang yang sujud, dan beribadahlah engkau kepada Allah sampai datang ajal yang meyakinkan bagi kamu.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Materi Kajian Kitab Awaa’iqu ath Thalab