Materi 79 ~ Akibat Dari Sikap Ta‘asub | Lahirnya Sikap Saling Membenci

Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه لله تعالى
AdabSyarah Kitab

🌍 Kajian Kitab
👤 Al-Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله
📗 Kitab Awaa’iqu ath Thalab (Kendala Bagi Para Penuntut Ilmu)
📝 as-Syaikh Abdussalam bin Barjas Alu Abdul Karim حفظه الله

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ta’ashshub melahirkan banyak kerugian bagi kaum muslimin baik secara individu yang teralami oleh si pelaku ta’ashshub ataupun korban-korban dari ta’ashshub ini ataupun teralami oleh seluruh komunitas kaum muslimin dan ini merembet kemana-mana lahirnya juga batinnya, individunya ataupun komunitasnya, dunianya bahkan juga sampai ke akhiratnya, pokoknya setiap kali ada perbuatan dosa, maksiat, penyimpangan, pelanggaran yang dilakukan oleh manusia di alam dunia dampaknya itu kemana-mana apapun bentuknya, dampak kepada pribadi juga ke masyarakat, berdampak kepada kehidupan sosial, ekonomi, kehidupan beragama, berdampak kepada kehidupan dia didunia juga sampai ke akhirat, berdampak kepada aspek batin dia ataupun aspek lahir dia seluruhnya merembet kemana-mana termasuk ta’ashshub. Apa saja dampak buruk dari ta’ashshub ? ini sangat banyak, saking banyaknya mungkin kita membutuhkan beberapa kali pertemuan, poin pertama dari dampak buruk dari ta’ashshub adalah : Pertama, lahirnya saling membenci, saling mendengki dan saling memusuhi diantara sesama kaum muslimin sebagai efek dari sikap ta’ashshub. Dari adanya sikap benci dan dengki ini lahir-lah banyak kerugiaan lain sebagai efek domino, efek domino itu efek yang merembet terus kemana-mana yang berasal dari sikap memusuhi, sikap membenci. Apa saja kerugian yang lahir dari sikap membenci tersebut ? pertama, lunturnya iman bahkan bisa tergerus hadits dan ini menutup celah untuk bisa masuk ke dalam surga. Rasul ﷺ dalam hadits shahih riwayat imam Bukhori-Muslim menyatakan, “Demi Allah yang jiwaku berada didalam genggaman tangan-Nya, tidak akan masuk surga kalian sebelum kalian beriman dan kalian tidak akan dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai”. Jadi adanya rasa saling mencintai adalah wujud nyata adanya iman dan adanya iman merupakan syarat mutlak untuk bisa masuk kedalam surga yang Allah janjikan. Inilah yang dahulu pernah oleh Nabi ﷺ dikhawatirkan akan menjalar dikalangan kaum muslimin sebagai penyakit yang mematikan yang pernah menjalari umat-umat sebelumnya. Dalam salah satu hadits yang shahih Nabi ﷺ bersabda, “Telah menjalar dikalangan kalian penyakit umat-umat terdahulu yaitu hasad dan saling membenci diantara sesama kalian dan salah satu penyebabnya tadi adalah ta’ashshub. Kata Nabi ﷺ yang lebih parah adalah saling benci ini merupakan haliqoh (tukang cukur, tukang memotong) kata Nabi ﷺ. “Maknanya adalah tukang memotong agama bukan tukang memotong rambut”, apa yang dimaksud dengan tukang memotong agama ? maknanya adalah memotong, menghalangi orang dari mengamalkan agama dan memotong, memenggal atau menghilangkan pahala-pahala dari agama yang sudah dia laksanakan. Kedua, kebencian lahirnya permusuhan dan permusuhan melahirkan dosa yang tidak kecil tetapi amat sangat besar. Pertama, memusuhinya itu sendiri sudah sesuatu yang haram, sudah merupakan sesuatu yang terlarang kalau itu dilakukan lebih dari tiga hari dan itu disebabkan karena apapun, karena masalah-masalah yang membuat rusaknya hubungan dia dengan orang lain. Berkata Nabi ﷺ . “Tidaklah halal (apa makna tidak halal ? yakni haram, kalau dilakukan dosa) untuk meng-hajr (maknanya tidak menyapa, tidak menegur, tidak saling komunikasi, tidak saling bicara alias saling memusuhi) lebih dari tiga hari”, lalu apa yang dia lakukan ketika bertemu yang ini berpaling dari yang itu, yang itu berpaling dari yang ini, bila orang tersebut yang bermusuhan itu mati dalam keadaan masih saling tidak menegur Rasul ﷺ menyatakan, “Dia berada didalam neraka”. Ketiga, diantara kerugian orang-orang yang saling membenci adalah dosa orang tersebut tidak akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala setiap hari senin dan hari kamis, ingat setiap senin dan kamis itu amal-amal kita diangkat oleh para malaikat ke Allah azza wa jalla lalu Allah mengintruksikan ‘ampuni seluruh dosa-dosa orang islam yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun kecuali dua orang yang saling bermusuhan‘. Demikian yang bisa disampaikan

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Materi Kajian Kitab Awaa’iqu ath Thalab